Jumat, 20 April 2012

[Publikasi] Kartini Indonesia


Leaders, Selamat Hari Kartini untuk seluruh Wanita Indonesia. Semuanya masih ingat lirik dan nada lagu karya W.R Supratman - "Ibu Kita Kartini" Kan?. Pemikiran dan Karya RA Kartini untuk memperjuangkan Emansipasi Wanita - "Habis Gelap Terbitlah Terang" dalam Kesetaraan Hak #HariKartini #IFLshare

Selain RA Kartini, Indonesia punya Pahlawan Wanita lain yang harusnya tidak kita lupakan perjuangannya.

  1. Cut Nyak Dhien, Pahlawan Nasional Indonesia yang terkenal tangguh berjuang melawan penjajahan Belanda di Aceh,
  2. Martha Chistina Tiahahu, Remaja Pemberani 17 Tahun yang gugur dalam medan Perang Pattimura tahun 1817,
  3. Cut Nyak Mutia, Bersama suaminya mengangkat senjata melawan Penjajahan Belanda di Aceh Utara,
  4. Maria Walanda Marawis, Pahlawan Nasional masyarakat Minahasa, Sulawesi. Pejuang emansipasi dunia politik dan pendidikan.

Tahukah kalian Astronot Pertama Indonesia adalah Wanita, Kartini itu bernama Pratiwi Pujilestari Sudarmono, Anis Mubarik Gani saat menjabat CEO @BaliCamp, setelah 19 tahun berkarir di Manajer Pengembangan Bisnis IBM, dan Ibu @iburobin Lim, CNN Heroes 2011 atas dedikasinya pada Ibu Hamil dan Anak lewat yayasan Bumi Sehat Bali.

Hari Ini Indonesia punya banyak Kartini Modern @justsilly @NajwaShihab @ParamitaMentari @salsabeela @MirLes @iimfahima @mrshananto @melaniesubono @ratnasarumpaet

Salah satu dari banyak Kartini Indonesia di luar sana, yang belum ter-ekspose semangat dan perjuangannya. Mereka Tangguh dengan Feminim ;)  Selamat #HariKartini 

Selasa, 17 April 2012

[Publikasi] Konferensi Tingkat Tinggi - Asia Afrika


Leaders, hari ini kita akan ada #IFLshare soal peringatan ke-56 Konferensi Asia Afrika yang kemudian disingkat sebagai KAA. Kita akan bahas Apa itu KAA, Sejarahnya, Negara yang tergabung didalamnya, dan Hasilnya terhadap masyarakat Indonesia.

1. Latar Belakang Konferensi Asia Afrika (KAA)
KAA diawali dengan Konferensi Kolombo di Sri Lanka yang diprakarsai oleh Sir John Kotelawala. Berikut ini beberapa latar belakang dan dasar pertimbangan terselenggaranya KAA.

  • Perubahan politik pada tahun 1950-an yaitu berakhirnya Perang Korea (1953). Akibat Perang Korea, semenanjung terbagi menjadi dua negara yaitu Korea Utara dan Korea Selatan. Peristiwa ini semakin menambah ketegangan dunia.
  • PBB sudah ada forum konsultasi dan dialog antarnegara yang baru merdeka, tetapi di luar PBB belum ada forum yang menjembatani dialog antarnegara tersebut.
  • Persamaan nasib bangsa-bangsa di Asia dan Afrika, terutama pernah mengalami penjajahan.
  • Persamaan masalah sebagai negara yang masih terbelakang dan berkembang.
  • Ingin menggalang kekuatan negara-negara Asia Afrika agar mendukung perjuangan merebut Irian Barat.
  • Memiliki kedekatan yang kuat karena dihubungkan oleh faktor keturunan, agama, dan latar belakang sejarah.
  • Berdasarkan letak geografisnya, letak negara-negara Asia dan Afrika saling berdekatan.

2. Pelaksanaan KAA
Sebelum dilaksanakan KAA di Bandung tahun 1955, terlebih dahulu dilaksanakan Konferensi Kolombo yang kemudian dilanjutkan dengan Konferensi Bogor.



KAA merupakan tonggak bersejarah dalam proses Politik Luar Negeri Indonesia, Bangsa Indonesia saat itu berani mengusulkan dan bersedia menjadi tuan rumah bagi Konferensi Bertaraf Internasional, Padahal peristiwa ini terjadi hanya 10 tahun setelah bangsa Indonesia memproklamasikan Kemerdekaannya, Kalian pasti bisa membayangkan bagaimana semangat para pejuang bangsa membangun Indonesia pasca Kemerdekaan.

Semangat ini menularkan kekuatan moral para pejuang bangsa-bangsa Asia dan Afrika sehingga kemudian lahirlah sejumlah negara merdeka di kawasan Asia dan Afrika, Diselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar (dahulu Burma), Sri Lanka (dahulu Ceylon), India dan Pakistan dan dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Roeslan Abdulgani, Hadir sebanyak 29 delegasi negara yang mewakili lebih dari setengah total penduduk dunia pada saat itu, Berlangsung antara 18-24 April 1955, di Gedung Merdeka, Bandung, Indonesia. Untuk tujuan mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, atau negara imperialis lainnya.

Pelaksanaan KAA dibuka oleh Presiden Soekarno. Penyelenggaraan KAA mempunyai tujuan berikut:

  1. Mengembangkan saling pengertian dan kerja sama antarbangsa Asia Afrika meningkatkan persahabatan.
  2. Membicarakan dan mengatasi masalah-masalah sosial, ekonomi, dan kebudayaan.
  3. Memerhatikan masalah khusus terkait dengan kedaulatan, kolonialisme, dan imperialisme.
  4. Memerhatikan posisi dan partisipasi Asia Afrika dan bangsa-bangsa dalam dunia internasional.

Konferensi Asia Afrika dihadiri oleh 29 negara termasuk 5 negara pengundang. Ke-24 negara yang diundang adalah 18 negara Asia dan 6 negara Afrika. Negara-negara Asia yang hadir yaitu Filipina, Thailand, Vietnam Utara, Vietnam Selatan, Laos, Turki, Jepang, Yordania, Kamboja, Nepal, Lebanon, RRC, Afghanistan, Iran, Irak, Syria, Saudi Arabia, dan Yaman. Sedang 6 negara Afrika yang hadir adalah Mesir, Sudan, Ethiopia, Libya, Liberia, dan Ghana. Rhodesia (Afrika Tengah) pada awalnya diundang, namun karena sedang ada kemelut politik dalam negeri maka tidak bisa hadir.

Dari negara-negara yang diundang tersebut muncul tiga golongan berikut:

  1. Golongan prokomunis, yaitu RRC dan Vietnam Utara.
  2. Golongan pro-Barat, yaitu Filipina, Thailand, Pakistan, Irak, dan Turki.
  3. Golongan netral, yaitu India, Birma, Sri Lanka, dan Indonesia.

Hasil dan keputusan yang dicapai dalam KAA, antara lain kerja sama bidang ekonomi, kebudayaan, hak asasi manusia dan hak menentukan nasib sendiri, serta memajukan perdamaian dunia. Hasil KAA yang paling mendasar adalah Dasasila Bandung. Berikut ini isi dari Dasasila Bandung.

3. Hasil Konferensi Tingkat Tinggi Asia - Afrika
Melalui Dasasila Bandung juga diperjuangkan perdamaian dunia dengan meredakan ketegangan internasional akibat Perang Dingin. Hasil dari KAA ini akan mengilhami lahirnya Gerakan Nonblok, Indonesia merupakan salah satu pelopornya.

Ada 2 Keuntungan KAA bagi Indonesia, Pertama penghapusan dwikewarganegaraan warga negara RRC, Kedua mendapat dukungan dalam perjuangan pengembalian Irian Barat.

Selain membawa manfaat bagi Indonesia, KAA telah membawa banyak perubahan positif bagi jutaan orang di dunia.

  1. Bandung saat itu telah melahirkan perimbangan kekuatan melalui semangat gerakan nonblok yang mengubah struktur PBB yang menjadi forum eksklusif Barat atau Timur saja,
  2. Konferensi Asia-Afrika telah berhasil menumbuhkan semangat solidaritas di antara Negara-negara Asia dan Afrika, baik dalam menghadapi masalah internasional maupun regional,
  3. KAA melahirkan banyak konferensi seperti Mahasiswa Asia-Afrika, Setiakawan Rakyat Asia-Afrika, Wartawan Asia-Afrika, dan Islam Asia-Afrika,
  4. KAA menghasilkan Dasasila Bandung, yang berisi tentang “pernyataan mengenai dukungan bagi kedamaian dan kerjasama dunia” berdasar piagan PBB dan Nehru.
  5. Konferensi ini juga akhirnya membawa kepada terbentuknya Gerakan Non-Blok pada 1961.
  6. Memberikan harapan baru bagi bangsa-bangsa yang sudah maupun belum merdeka saat itu.
  7. Mulai diikutinya politik luar negeri bebas dan aktif yang dijalankan oleh Indonesia, India, Myanmar, dan Sri Lanka.
  8. Kembali bangkit dan sadarnya bangsa-bangsa Asia dan Afrika akan potensi yang dimiliki.
  9. Diakuinya nilai-nilai Dasasila Bandung oleh negara-negara maju karena terbukti memiliki kemampuan dalam meredakan ketegangan dunia.
  10. Mulai dihapuskannya praktik-praktik politik diskriminasi ras oleh negara-negara maju.

Bagaimana Leaders, ini prestasi Kabinet Ali Sastroamijoyo - pemuda Indonesia yang berhasil menyelenggarakan suatu kegiatan yang bersifat internasional.

Tepat hari ini 18 - 24 April 2012, akan ada rangkaian kegiatan peringatan Ke-56 KAA & Ke-31 Museum KAA  http://id-id.connect.facebook.com/events/209152232437229/ Cc: @AsiAfricaMuseum