Rabu, 31 Juli 2013

[Publikasi] Earth Hour Denpasar - Program #BirukanLaut



Earth Hour Denpasar, Bali (@EHDenpasar) adalah salah satu komunitas yang diinisiasi beberapa pengurus IFL Bali sebagai bagian dari Project Lingkungan yang berkesinanbungan. Sejak tahun pertamanya di 2012 - 2013 Earth Hour Denpasar berpartisipasi memberikan social media campaign (twitter, facebook), public campaign (street, bus, school), corporate campaign (hotel) dan aksi nyata, salah satunya #BirukanLaut bersama CoRe team yang kemudian mendapat support Billabong Asia.


BILLABONG’S “GO BLUE – SAVE THE CORAL REEF” PLANTATION PROGRAM HAS SUCCESSFULLY ADOPTED 577 PIECES OF CORAL
The “Go Blue – Save The Coral Reef” programme was set up in April 2013 by Billabong to show its support towards ocean conservation and EARTH DAY. This unique initiative is one that gives Billabong customers the opportunity to adopt, donate and plant their own corals in Tanjung Kotal, West Bali.
To date, Billabong and its customers have successfully helped the “Go Blue Mission” by adopting and replanting a total of 577 pieces of coral.
Studies found by the Indonesian Institute of Sciences (LIPI) shows that over 70% of Indonesia’s coral reefs have been damaged. 77 regions across Indonesia have been assessed and only 30% found of the archipelago’s coral reefs are in good condition. Reef damage is caused by a variety of factors including destructive fishing practices, overfishing, pollution, coral mining, climate change and sedimentation.
Billabong acknowledges and thanks the Coral Reef Community, Turtur Dive and Earth Hour Denpasar WWF organisation, Waka Shorea Resort and of course, its loyal customers, for playing such an integral part in conserving our surround reefs and ocean inhabitants.

The Billabong GO BLUE – SAVE THE CORAL was launched Monday, 8 April 2013, in the following Billabong stores in Indonesia: Billabong Kuta Square, Billabong Legian, Billabong Discovery Shopping Mall,Billabong Nusa Dua, Billabong Seminyak, Billabong Bintang, Billabong Ngurah Rai, Billabong Djuanda, Billabong Cengkareng, Billabong Kota Kasablaka, Billabong Central Park, Billabong Alam Sutra, Surfer Girl Legian, Bali Surf Nusa Dua, Blue Groove Legian, Star Surf, Blue Ocean, Bali Barrel, Crystal MBG, Crystal Ubud, Point Break World Senayan, Point Break Taman Anggrek, Point Break Kelapa Gading, Poin Break World Tunjungan Plaza, Point Break World Panakukang,Point Break Bandung Super Mall, Point Break Medan Fair Mall.

Senin, 08 Juli 2013

[Today's to Serve] - Mari Berbagi dan Membagi #BerbagiKasih #TTS

mungkin, semua orang tua merasakan hal yang sama..
apa kalian pernah berpikir?
apa yang dirasakan para kakek dan nenek kita yang ada di panti jompo?
mereka kesepian, sedih, rindu..
banyak keinginan dan harapan mereka, tapi mereka tak bisa menjadikan semua nyata..
apa yang bisa kita lakukan untuk mereka?
kita bisa ukir senyum indah di bibir mereka..
kita bisa buat mata mereka bersinar bahagia..
kita bisa menjadi keluarga yang manis bagi mereka..
kita obati kerinduan mereka,,
kita perhatikan mereka..
kita rawat mereka..
kita sayangi mereka,,
seperti kita menyayangi orang tua kita, kakek nenek kita
pikiran itulah yang terlintas di benak kami dan mengetuk hati kami untuk "Berbagi Kasih" bersama dengan mereka yang merindukan segalanya ..

Denpasar, 1 Juni 2013

Matahari sedang terik-teriknya, tak henti-hentinya memancarkan sinarnya yang membuat peluh bercucuran. Namun, kami tak peduli dengan panasnya matahari. Mengapa? Karena panas terik matahari mengalahkan semangat kami yang akan berkunjung ke Panti Jompo Tresna Werdha Wana Seraya. 

Setibanya rombongan IFL Bali serta para Volunters di panti jompo, kami segera memindahkan barang-barang yang akan kami sumbangkan ke dalam aula. Sambil menungu kakek dan nenek memasuki aula, kami mempersiapkan apa-apa saja yang diperlukan dalam kegiatan "Berbagi Kasih" ini, seperti sound sistem dan lain-lain. 

Para Kakek dan Nenek sudah berkumpul dan saatnya "Berbagi Kasih" di mulai. karena "Jika tak kenal maka tak sayang", maka kami dari IFL Bali memperkenalkan diri terlebih dahulu, kemudian memperkenalkan para Volunters, setelah itu kami berkenalan dengan kakek dan nenek yang ada disana. 

Acara kami buka dengan permainan. Permainan kali ini adalah Ayo Dandan. Korban dari permainan ini adalah kak Fahry, Kak Dani, Kak Suri dan Kak Arif. Dan yang menjadi sukarelawan dari permainan ini adalah kakek dan nenek yang sangat profesional dalam hal dandan-dandanan. "Satu..Dua..Tiga..Mulai!!". Dengan sangat antusias, kakek dan nenek bersemangat menjadikan kakak-kakak ini menjadi cantik dan menawan. 

Karena sudah cantik, maka kakak-kakaknya diharuskan untuk berlenggak lenggok di atas panggung. Seisi ruangan tertawa geli melihat kegemulaian kakak-kakak yang cantik-cantik ini berjalan diatas catwalk seadanya. Dan pemenangnya adalah kak Arif. Seisi ruanganpun memberikan tepuk tangan yang meriah kepada kakek dan nenek yang telah mengikuti permainan ini. Setelah bermain, kami membantu kakek dan nenek untuk kembali ke tempat duduk mereka, karena setelah ini kami akan mengajak kakek dan nenek bernyanyi bersama. "Siapa yang mau nyanyi bareng kami?", banyak kakek dan nenek langsung mengacungkan tangan mereka begitu mendengar pertanyaan itu.  kami mengajak mereka untuk duduk di depan dan mulai bernyayi bersama kami. 

"Sepanjang jalan kenangan kita selalu bergandeng tangan..." lagu pertama mengalun merdu dari nenek ida. Kemudian dilanjutkan dengan lagu "malam minggu, aye pergi kebioskop, bergandengan ame pacar nonton koboy...". Selanjutnya ada juga nih, kakek yang mau menyayikan lagu anak-anak, "bintang kecil di langi yang biru..." dengan semangat sang kakek menyanyikan lagu itu. Tak kalah seorang nenek menyanyikan lagu bali "putri cening ayu, ngijeng dumun jumah...". Diiringi tepukan tangan, kami bernyanyi bersama mengikuti lagu yang dinyanyikan oleh kakek dan nenek kita. Acara nyanyi bareng ditutup dengan lagu "kemesraan ini, janganlah cepat berlalu...". Setelah itu kami berfoto bersama kakek dan nenek sebelum mereka kembali ke kamar mereka. Dibantu oleh kakak-kakak IFL Bali dan volunters, kakek dan neneknya kembali ke kamar mereka untuk beristirahat.

Acara kami  belum berhenti sampai disini. Setelah merapikan aula, kami berpencar ke kamar-kamar kakek dan nenek disana. Kami mulai menemani mereka, mendengarkan cerita mereka, dan menghibur mereka. Kakak-kakak dari perawat dan analis juga membantu mengecek kesehatan mereka dan membagikan vitamin untuk mereka. 

Gelak tawa dan rona bahagia terpancar jelas dari wajah mereka yang tak mampu menutupi betapa senangnya mereka. Cerita-cerita kelam, indah, lucu, haru, sedih, sangat mampu menarik kami untuk merasakan apa yang mereka rasakan. Berbagai cerita mengalir, bahkan tak jarang nenek dan kakek menceritakan kisah hidupnya hingga menangis. Kami menghibur mereka dengan melemparkan candaan agar mereka bisa tertawa. Namun, di saat kami sedang menghibur nenek dan kakek yang ada disana, seorang nenek meringkuk  dipojokan kamar, tak mau dikunjungi maupun diajak bicara. Ia tidak mau berbagi bersama kami. Ketika salah satu dari kami mendekat dan mencoba mengajaknya bicara, ia menolaknya dan menyuruh kami pergi. Dan kami mencoba mengerti dengan keadaan itu dan meninggalkannya sendiri. 

Kami juga membeli sapu lidi buatan mereka lho.. Mereka membuatnya untuk mengisi waktu luang yang kemudian dijual seharga 5000 rupiah perbuah. Untuk mengisi waktu, tak hanya membuat sapu lidi yang mereka lakukan, tapi membuat porosan (Sirih yang di dalamnya dilengkapi dengan kapur dan pinang, merupakan bagian dari setiap canang sebagai perlengkapan dari yadnya, segehan maupun banten bagi umat hindu), dan mekidung. 

Karena waktu sudah semakin sore, kakak-kakak dari yang lain membantu menyapu halaman panti jompo. Selesai menyapu kami membagikan sumbangan yang kami bawa kepada mereka. Setelah membagikan sumbangan, kami berpamitan kepada mereka dan kembali kerumah masing-masing. Sangat senang melihat mereka tertawa bahagia. Membuang beban kehidupan mereka walau hanya sedikit. 
Banyak pelajaran yang bisa kita petik dari kegiatan "Berbagi Kasih" ini. Hargailah Sayangi dan hormati mereka selagi mereka masih dapat menemani kita. Minta maaflah ketika kita dengan sengaja ataupun tidak, telah membuat mereka kecewa, marah, maupun sedih. Kasih orang tua tak kan pernah padam.

Berdasar Tulisan  Ade Yuliyani, PIC #BerbagiKasih & Bendahara Umum IFL Bali