Sabtu, 15 Maret 2014

[Today's to Serve] Tidak Ada Mimpi Yang Terlalu Tinggi #TTS

Kak, kalau sudah besar Laili ingin menjadi dokter!” kata seorang anak perempuan dengan malu-malu. Gadis kecil itu dengan senyumannya yang manis melanjutkan dengan perlahan , “Laili ingin menjadi seorang dokter anak!
Ya, dia adalah Laili. Seorang anak perempuan berumur 11 tahun yang mengidap kanker leukemia sejak usianya masih sangat muda, berbicara mengenai impiannya. Tepuk tangan dari volunteers, staff IFL Bali dan teman-teman Laili terdengar riuh mendukung impiannya. Satu persatu teman-teman Laili menyampaikan impian mereka. Ada yang ingin menjadi tentara, pembalap hingga pengusaha. Meskipun masih dengan raut wajah malu-malu, rasa percaya diri dan keyakinan tetap tersirat dalam wajah mereka. 


Mereka adalah anak-anak penderita kanker di Yayasan Kasih Anak Kanker Bali (YKAKI Bali). Ya, mereka masih anak-anak dan harus melakukan perjuangan yang tidak mudah untuk usia mereka, namun hal itu tidak menghilangkan keceriaan anak-anak di wajah mereka. Pada hari sabtu, 15 Maret 2014, IFL Bali bersama volunteer yang terhimpun dari berbagai komunitas, melalui suatu program rutin bernama Today's to Serve, melakukan kunjungan sekaligus berbagi semangat positif bersama anak-anak penderita kanker di Yayasan Kasih Anak Kanker Bali (YKAKI Bali). Today's to Serve adalah suatu program rutin yang diadakan oleh IFL Bali dalam rangka pelayanan social ke komunitas, yayasan maupun tempat yang membutuhkan. Dan today to serve kali ini diadakan untuk berbagi bersama anak penderita kanker dengan mengusung tema #DreamBig.

Acara pertama dibuka dengan perkenalan dan games yang menarik untuk lebih mencairkan suasana dan mendekatkan diri dengan anak-anak. Suatu permainan yang tidak menguras banyak tenaga namun membutuhkan konsentrasi dipilih. Salah satunya adalah permainan bebek (duck games), dimana jari telunjuk tangan kanan akan diletakkan di atas telapak kiri temannya. Seseorang akan bercerita mengenai bebek, dan ketika kata “bebek” diucapkan, telunjuk tangan temannya harus ditangkap. Permainan ini mengundang tawa dan keceriaan. Yang tertangkap telunjuknya diberi hukuman untuk menari di depan.

Acara kemudian berlanjut dengan menonton bersama film pendek yang memotivasi. Ada film mengenai seekor kelinci yang nakal dan suka mengusili teman-temannya. Suatu hari ada seekor kura-kura memiliki keinginan dan impian membangun jembatan bagi teman-temannya yang kesulitan menyeberangi sungai kecil di hutan. Si kura-kura pun membangun jembatannya seorang diri namun si kelinci mengganggunya. Hingga akhirnya kelinci terjatuh dan tenggelam di sungai. Ternyata dengan sigap si kura-kura menolong si kelinci yang sudah berbuat nakal terhadapnya. Si kelinci pun sadar bahwa dia tidak bisa meneruskan kenakalannya lagi atas perbuatan baik kura-kura. Dari film tersebut anak-anak diberi pengertian untuk meneruskan dan memperjuangkan impian dan keinginan mereka meskipun banyak orang yang menentang dan menghentikan impian mereka. Anak-anak juga diberi pengertian untuk tetap berbuat baik kepada siapapun, meskipun itu adalah orang-orang yang telah menentang impian mereka.
“Don’t let anyone steal your dream. It’s your dream, not theirs." - Dan Zadra
Setelah menonton film pendek bersama, anak-anak diajak untuk memvisualisasikan impian mereka melalui dream book. Dream book adalah sebuah kumpulan-kumpulan impian yang terangkum dalam sebuah buku yang berisi gambar-gambar yang ingin dicapai dan dimiliki. Anak-anak diberi pengertian bahwa apapun impian mereka, mereka mampu dan pasti bias mewujudkannya. Terlihat antusiasme anak-anak ketika buku tulis dan kumpulan gambar dari majalah bekas dan artikel dibagikan. Mereka mencari gambar-gambar yang berhubungan dengan cita-cita mereka. Ada yang mencari gambar dokter, pembalap hingga mobil impian mereka. Volunteer pun turut membantu anak-anak menggambarkan impian mereka. Ada yang memotong, menggambar, menuliskan apa saja yang menjadi harapan mereka di masa depan.

Setelah menggambarkan impian mereka melalui sebuah buku, anak-anak diminta menceritakan isi dari buku impian mereka. Meskipun masih dengan malu-malu, anak-anak itu telah memiliki gambaran yang jelas mengenai masa depannya. Ada yang ingin menjadi koki terkenal hingga bisa jalan-jalan keliling dunia hingga menjadi komandan tentara yang menjaga kedamaian negeri dengan mobil tank besarnya. 

Setiap manusia memiliki mimpi. Ada yang mengejar dan mewujudkannya. Ada yang mundur dan membuangnya. Ada pula yang diam dan hanya manyimpannya sepanjang sisa hidupnya. Saat melihat anak-anak tersebut menuliskan dan menceritakan impian mereka, kami yakin mereka adalah anak-anak yang memiliki impian, yang akan mengejar dan mewujudkan impian mereka. Cita-cita dan impian mereka memang sederhana, namun dari gambaran jelas anak-anak itu tentang masa depannya dan bermimpi tidak mengenal batasan, terlihat mereka percaya bahwa masa depan ada di tangan mereka bersama impiannya. Selain mereka berjuang untuk kehidupannya, mereka juga tidak lupa berjuang untuk impiannya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan membuat kartu ucapan (pop-up card) sederhana. Sebuah kartu ucapan yang mewakili rasa syukur dan terimakasih mereka terhadap orang-orang di sekitarnya. Baik itu kepada orangtua, keluarga hingga saudara dan teman-teman mereka. Semangat anak-anak membuat kartu ucapan ini tidak sirna. Ada yang membuat untuk ibu mereka, adik, hingga untuk para relawan. Kartu ucapan itu berisi ucapan terimakasih dan penghargaan mereka terhadap keberadaan orang-orang di sekitarnya. 
"Every time we remember to say “thank you”, we experience nothing less than heaven on earth." Sarah Ban Breathnach

Namun sayangnya, kebahagiaan berbagi tersebut harus berakhir. Acara Today's to serve pun ditutup dengan menyanyi bersama. Anak-anak itu sangat senang menyanyi dan sudah memiliki 2 buah lagu yang  mereka nyanyikan dan diciptakan oleh YKAKI Bali. Dua buah lagu yang mengundang haru diantara para volunteers dan staff IFL Bali. Lagu tentang perjuangan mereka dan semangat positif mereka yang penuh syukur dan harapan. 



Banyak semangat dan harapan yang terlihat dari Today's to Serve kali ini. Banyak inspirasi yang didapatkan dari anak-anak penderita kanker tersebut. Ketika tujuan kunjungan ini adalah untuk memotivasi anak-anak penderita kanker tersebut, tidak sedikit yang merasa anak-anak itulah yang memotivasi kami dan para volunteers. Melihat semangat, keceriaan, wajah penuh harapan dan perjuangan mereka, itulah yang mengetuk hati nurani kami. Mereka, anak-anak yang harus berjuang untuk kehidupan mereka melawan penyakitnya saja memiliki semangat hidup dan impian yang besar, mengapa kita orang-orang dengan tubuh yang sehat saja tidak?
“Kami bersyukur atas hidup kami hari ini, kami bersyukur atas apa yang kami punya, kami bersyukur karena Tuhan memilih kami untuk menyatakan pada dunia bahwa Tuhan tetap baik selama-lamanya." YKAKI Bali



Ditulis oleh Ni Made Ari Astuti (@riiereiko),
Inisiator Today's to Serve YKAKI Bali & Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia IFL Bali 2013 - 2014