Lalu
apa Kriteria Pemimpin Global itu
yang diambil dari Asta Brata?
- “..rata keseluruh dunia..”. Tidak mentoleransi saudara dalam Keadilan, jauh dari prinsip Kolusi.
- “..tabah tanpa amarah..”. Menjadi pemimpin yang siap dicaci sebelum dipuji, dapat memberi Solusi.
- “..mengetahui isi hati kawula”. Mengenali apa yang diinginkan Rakyatnya, tahu membawa mereka kemana.
- “..tanpa pamrih dan tanpa batas”. Setia, mengharapkan kebahagian Rakyat jauh diatas kepentingan pribadinya.
- “..ilmu pengetahuan jadi pedoman..”. Berpegang pada Pedoman dan Pengetahuan yang mumpuni dalam mengelola Negaranya.
- “..musnahkan sampah Negara..”. Berperang melawan Korupsi dan Pengrusak Negaranya.
- “..senyuman warna Negara..”. Dicintai Rakyatnya, kehadirannya dinanti dan kepergiannya ditangisi.
- “..tundukkan dengan hatimu..”. Bertindak berdasar Hati Nurani.
Jika bertanya Pemimpin seperti apa yang dibutuhkan
Indonesia dan Dunia, maka jawabnya saat ini adalah Kita merindukan sosok
pemimpin yang ucapannya dapat dipercaya (setelah berkampanye) dan tindakannya
dapat ditiru (saat dan setelah memimpin Negaranya). Kita merindukan pemimpin yang sosoknya
seperti gambar wajah yang banyak
menghiasi buku Sejarah dan Dinding Sekolah di Negeri ini, yang berani maju
dengan senjata ‘seadanya’ untuk memperjuangkan kemerdekaan, yang tidak ingin
dikenal atau dikenang tapi ingin dipercaya rakyatnya.
Seiring perubahan zaman, banyak paradigma pemimpin yang telah
berubah dimata masyarakatnya, contoh yang termudah akan sangat banyak statement negatif bagi para calon
pemimpin daerah / provinsi / Negara ini. Bagaimana Rakyat sudah mulai
kehilangan kepercayaan dan loyalitasnya pada para calon pemimpin yang
menyatakan siap memimpin negeri ini, mereka tidak mempercayai lagi visi besar,
tapi akan lebih mengapresiasi tindakan ‘mendobrak’ walaupun itu kecil.
Lalu, Bagaimana (seharusnya ) cara
membentuk pemimpin kelas dunia? Jawabannya telah dimiliki oleh Negara yang
penuh dengan budaya dan kearifan lokal ini, Kita tidak memerlukan studi atau
berkaca dari kepemimpinan Negara maju. Jauh sebelum mereka dikatakan Negara
maju, Indonesia telah melukis, mencatat
dan mewariskan bagaimana sosok – sosok pemimpin kelas dunia yang dinanti dan
dicintai rakyatnya, belajar dari kearifan lokal, salah satunya adalah Asta Brata.